Minggu, 27 November 2011

Tugas 3 Bahasa Indonesia

1. Data Publikasi
a. Judul : Sepeda di mana-mana
b. Penulis : Firman Firdaus
c. Penerbit : national geographic
d. Website : http://areahijau.blog.nationalgeographic.co.id/2011/01/sepeda-di-mana-mana/
e. Tanggal : 12 Januari 2011
f. Tema : Lingkungan

2. Sinopsis
Jika mendengar kata sepeda mungkin yang langsung terlintas dipikiran kita adalah suatu alat transportasi non mesin yang memiliki 2 roda. Dibeberapa Negara gaya hidup bersepeda sudah mulai terlihat jelas atau bisa disebut sedang “booming”, hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan jumlah sepeda yang jauh melampaui pertumbuhan kendaraan bermotor seperti mobil. Sebagai contoh di negara Italia, China, Belanda , Denmark dan Jerman. Seperti yang diliput oleh Data Earth Policy Institute, produksi sepeda dunia sebesar 94 juta per tahun dalam kurun 1990-2002 telah meningkat menjadi 130 juta pada tahun 2007 melampaui produksi mobil yang sebesar 70 juta.
Di dalam Tanah Air sebuah komunitas atau klub sepeda Kompas-Gramedia telah memiliki anggota lebih dari seratus orang. Sebenarnya alasan yang sering terlontar jika ditanyakan mengapa lebih memilih sepeda sebagai alat transportasi adalah karena sepeda lebih ramah akan lingkungan dengan menekan jumlah emisi karbon. Selain itu, alasan klasik lainnya adalah untuk kesehatan, karena bersepeda dapat mengurangi penyakit-penyakit kardiovaskuler, osteoporosis, arthritis, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tetapi ada juga yang hanya mengikuti tren dan gaya hidup yang sedang booming saja.
Tentunya sepeda memiliki tingkat efisiensi yang lebih dibandingkan mobil, karena sepeda tidak terlalu memerlukan tempat yang luas dalam penyimpanan dan juga tidak terlalu memerlukan jalur yang luas, jika dilihat dari sisi efisiensinya enam sepeda bisa termuat dalam lajur jalan yang digunakan oleh satu mobil. Belum lagi untuk parkir, satu spasi parkir untuk satu mobil bisa digunakan untuk memarkir 20 sepeda. Tetapi mungkin para pesepeda harus menunggu lebih sabar untuk mendapatkan infrastruktur yang memadai dalam kenyamanan bersepeda ditempat umum karena pemerintah masih harus berfikir dan bekerja keras bahkan hanya untuk memperbaiki sarana umum yang paling dasar, jalur pejalan kaki. Sebelum memenuhi kebutuhan para pesepeda

3. Keunggulan
Artikel Sepeda di mana-mana mengangkat tema yang sangat menarik pembaca karena penulis menjelaskan fenomena bersepeda yang sedang “ngetren” saat ini. Penulis menjabarkan perkembangan produksi sepeda yang terjadi dibeberapa Negara. Selain itu, penulis juga menuliskan beberapa alasan yang sering dikemukakan oleh masyarakat mengapa lebih memilih sepeda untuk alat transportasi dan juga beberapa manfaat yang di dapat jika menggunakan sepeda, seperti mengurangi emisi gas dan meningkatkan kesehatan. Setelah membaca artikel ini pembaca jadi lebih mengetahui tentang perkembangan komunitas pesepeda dibeberapa Negara dan kendala apa saja yang dihadapi oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan para pesepeda dijalan. Selain itu, pembaca juga lebih mengetahui manfaat memilih sepeda sebagai alat transportasi untuk lingkungan dan untuk kesehatan pribadi.

4. Kelemahan
Penjelasan yang dikemukakan oleh penulis masih menggunakan kata-kata istilah dalah bahasa inggris dan kata-kata dalam bidang kesehatan seperti “grand design” ,“apple to apple” dan “mereduksi obesitas” sehingga pembaca merasa kesulitan dalam memahami makna dalam kalimat tersebut yang disampaikan oleh penulis.

5. Pendapat Akhir
Perkembangan yang pesat pesepeda bisa dibilang dapat membantu dalam mengurangi emisi gas yang terjadi dan juga dapat meningkatkan kesehatan tetapi selain itu juga harus dipikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan para pesepeda ditempat umum. Tetapi hal ini masih kurang efektif jika seseorang memiliki tempat kerja yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga masih sangat bergantung dengan kendaraan bermotor untuk mencapai tempat kerjanya

6. Lampiran
Sepeda di mana-mana

DAPATKAH Anda merasakan bahwa belakangan ini di Indonesia—bahkan mungkin di seluruh dunia—sedang terjadi pertumbuhan jumlah pengguna sepeda? Saya dapat. Setidaknya orang-orang terdekat dalam lingkungan pekerjaan dan sekitar rumah saya begitu menggandrungi sepeda dan secara rutin melakukan perjalanan bersepeda.
Meski belum ada data resmi soal jumlah pengguna sepeda reguler di Tanah Air, fenomena yang terjadi setidaknya 2-3 tahun terakhir menunjukkan booming sepeda.
Surat kabar terbesar Indonesia, Kompas, juga memotret momentum ini dan menjadikannya tema utama ulang tahun mereka yang ke-45 tahun lalu. Kelompok Kompas-Gramedia bahkan memiliki klub bersepeda beranggotakan lebih dari seratus orang, dan cukup aktif menyelenggarakan acara bersepeda.
Data Earth Policy Institute menyebut, produksi sepeda dunia sebesar 94 juta per tahun dalam kurun 1990-2002 telah meningkat menjadi 130 juta pada 2007, melampaui produksi mobil yang sebesar 70 juta. Di beberapa negara, pertumbuhan jumlah penjualan ini dibantu oleh anjuran pemerintahnya—disertai insentif menarik—untuk menggunakan sepeda. Contohnya, pada 2009 pemerintah Italia mulai meluncurkan serangkaian program insentif untuk mendorong pembelian sepeda untuk memperbaiki kualitas udara perkotaan dan mengurangi jumlah mobil di jalan, dengan memberikan potongan 30 persen dari setiap harga sepeda.
China juga menunjukkan peningkatan volume sepeda. Pada 2007, jumlahnya mencapai 90 juta, tetapi kini menyentuh 430 juta, meski tingkat kepemilikan rata-rata masih lebih tinggi di Eropa. Di Belanda, satu orang punya lebih dari satu sepeda, dan sebanyak 27 persen dari seluruh perjalanan menggunakan sepeda. Sementara Denmark dan Jerman mendekati satu sepeda per orang, dengan persentase perjalanan sepeda 18 persen (Denmark) dan 10 persen (Jerman).
Capaian-capaian tersebut tentu saja memiliki sebab-sebab. Belanda, Denmark, dan Jerman sebelumnya telah menyiapkan infrastruktur yang bersahabat terhadap para pesepeda: parkir khusus sepeda, integrasi penuh dengan transportasi umum, edukasi lalu lintas yang komprehensif dan pelatihan bagi pesepeda. Di sisi lain, hal ini pula yang membuat negara besar lain seperti Amerika Serikat dan Inggris memiliki tingkat pengguna sepeda yang rendah: karena minimnya “grand design” dan kebijakan untuk itu, meski mereka sepertinya juga sedang menuju ke sana.
Sebagai sebuah moda transportasi personal, sepeda memang cukup ideal. Apa lagi jika dikaitkan dengan isu lingkungan dan kesehatan. Bersepeda bisa memperbaiki sistem pernapasan, menurunkan polusi udara, mereduksi obesitas, meningkatkan kebugaran fisik. Sepeda juga tidak—secara langsung—mengemisikan karbon dioksida. Saya tulis “secara langsung” karena saya yakin sebenarnya pada tingkat tertentu proses produksi satu buah sepeda pasti memiliki jejak karbon sendiri. Satu hal yang paling penting kenapa sepeda menjadi begitu populer: secara umum harganya terjangkau oleh jutaan orang yang tidak sanggup membeli mobil.
Mengingat bentuknya yang ringkas (dan kini juga menjamur sepeda lipat yang bisa dibuat lebih ringkas lagi), enam sepeda bisa termuat dalam lajur jalan yang digunakan oleh satu mobil. Belum lagi untuk parkir: satu spasi parkir untuk satu mobil bisa digunakan untuk memarkir 20 sepeda. Efisiensi sepeda dalam hal emisi karbon sebagai substituen mobil untuk perjalanan pendek adalah akar pangkat tiga dibandingkan emisi dari mobil.
Membandingkan efisiensi sepeda dengan mobil mungkin terkesan tidak “apple-to-apple“. Akan tetapi, tidak bisa tidak, jika ingin meninjaunya dari sisi upaya penekanan jumlah emisi karbon atau okupasi lahan publik, pembandingan ini mestilah dilakukan.
Dan seperti yang sudah saya singgung di atas, efisiensi sepeda bukan hanya berefek pada lingkungan, melainkan juga kesehatan. Sepeda sangat ideal untuk mengembalikan keseimbangan asupan kalori dan pengeluaran rutin seseorang untuk biaya kesehatan: mengurangi penyakit-penyakit kardiovaskuler, osteoporosis, arthritis, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jika negara-negara Eropa (dan China) sudah menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk menyambut ledakan sepeda—dan ledakan pertumbuhan ekonomi baru—bagaimana dengan Indonesia?
Kita masih perlu berpikir dan bekerja keras bahkan hanya untuk memperbaiki sarana umum yang paling dasar: jalur pejalan kaki. Hampir seluruh trotoar ibu kota (kecuali jalur protokol Sudirman-Thamrin) sudah diokupasi oleh pedagang dan…motor. Di sebuah jalan utama di Jakarta Barat, trotoar bahkan diratakan untuk menjadi bagian dari lahan parkir sebuah restoran besar, membuat pejalan kaki mesti berhati-hati jika melintas di situ, atau terkena risiko terserempet mobil.
Artinya, terlepas dari menjamurnya pengguna sepeda, pemangku kebijakan sepertinya tidak bisa terburu-buru memenuhi kebutuhan pesepeda sebelum kebutuhan paling hakiki dari jalan, yakni trotoar, dibenahi.
Hal lain yang juga menjadi perhatian saya adalah menjaga paradigma bahwa sepeda adalah modal pengganti kendaraan bermotor. Artinya, penggunaan sepeda idealnya bersifat substitutif, bukan sekadar adisional. Memang, tidak dapat dipungkiri, lanskap dan tata kota di Jakarta kerap memaksa orang memiliki rumah yang jauh dari tempat bekerja, sehingga amatlah berat (walau bukan tidak mungkin) jika orang yang tinggal di Bekasi, misalnya, mesti menggunakan sepeda sehari-hari ke kantor di Kebon Jeruk.
Risiko dari menganggap sepeda sebatas pada moda adisional membuat upaya pengurangan emisi karbon seperti sia-sia, karena pada kenyataannya mereka masih bergantung pada mobil atau motornya untuk perjalanan sehari-hari. Lebih buruk lagi, seperti fenomena yang kerap saya amati, jika sepeda hanya berfungsi sebagai bagian dari tren dan gaya hidup sehingga para pesepeda lebih sering disibukkan oleh gonta-ganti aksesoris dan memikirkan rencana jalan-jalan.

Minggu, 06 November 2011

Tugas Bahasa Indonesia Kesalahan Diksi

Film trilogi "The Lord of the Rings", yang meraih 17 Oscar, menjadikan Selandia Baru sebagai salah satu tujuan berlibur dunia yang wajib dikunjungi. Selandia Baru memiliki segudang pemandangan dan tempat wisata lainnya yang mampu memanjakan mata Anda, seperti ditulis oleh Express on Sunday asal Inggris: "Jika saja lokasi film bisa mendapatkan Oscar, Selandia Baru akan memenangkannya."

Tetapi Selandia Baru tidak melulu soal lokasi pengambilan film dan bungy jumping (yang ngomong-ngomong, merupakan tradisi suku Kiwi). Negara termuda dunia ini masih kental dengan kekayaan alam dan aset wisata lainnya yang menjadikannya sempurna sebagai tempat berlibur.




Dengan ruang terbuka yang sangat luas, lanskap pegunungan, pantai-pantai menawan, iklimnya pun hangat serta pemandangan alam yang indah. Dengan segala kesempurnaan ini, para pasangan baru yang ingin berbulan madu, penikmat petualangan sampai keluarga yang berlibur bisa pergi ke negeri ini, karena Selandia Baru bisa membuat terbuai.

Kota wisata Queenstown adalah salah satu dari lebih 150 lokasi tempat sutradara Peter Jackson melakukan syuting film Hollywood-nya. Di kota ini terdapat danau empat musim kebanggaan New Zealand dan tempat penginapan pegunungan. Terletak di tepi Danau
Wakatipu, tempat ajaib ini akan membawa imajinasi Anda melayang, meningkatkan gairah hidup dan semangat Anda.

Sejarah kawasan ini terkait dengan emas. Pada 1862, dua orang pencukur domba ’ketiban rezeki’ emas di tepi Sungai Shotover. Kemudian, kota yang hidup karena penambangan emas itu diberi nama Queenstown karena "..cocok untuk Ratu Victoria."

Kegiatan petualangan seperti olahraga di salju, bungy jumping, perahu jet, berkuda dan arung jeram. Anda juga dapat memanjakan diri saat berlibur sambil mencicipi makanan dan anggur, berperahu di danau, perawatan spa, belanja di butik dan bermain golf.

Queenstown penuh dengan restoran, klub malam dan kafe dan petualangan lainnya, serta penuh dengan aktivitas semangat. Selama bertahun-tahun, kota ini telah cukup banyak melakukan perluasan di bidang pariwisata lain, termasuk perkebunan anggur, galeri seni, kesenian jalanan dan program menantang dari olahraga golf.


Kesalahan

1. Kesalahan : Selandia Baru memiliki segudang pemandangan
Perbaikan : Selandia baru memiliki banyak pemandangan
Analisis : Segudang dimaksudkan untuk menunjuk kata banyak

2. Kesalahan : Tetapi Selandia Baru tidak melulu soal lokasi pengambilan film
Perbaikan : Tetapi Selandia Baru tidak selalu menjadi lokasi pengambilan film
Analisis : Penggunaan kata “melulu” dapat digantikan dengan kata selalu

3. Kesalahan : yang ngomong-ngomong, merupakan tradisi suku Kiwi
Perbaikan : yang merupakan tradisi suku Kiwi
Analisis : kata “ngomong-ngomong” bisa tidak digunakan dalam kalimat tersebut, hanya digunakan untuk kalimat penjelas

4. Kesalahan : Dengan ruang terbuka yang sangat luas, lanskap pegunungan, pantai-pantai menawan, iklimnya pun hangat serta pemandangan alam yang indah

Perbaikan : Dengan ruang terbuka yang sangat luas, pemandangan pegunungan, pantai-pantai menawan, iklimnya pun hangat serta pemandangan alam yang indah

Analisis : Kata lanskap merupakan serapan dari bahasa inggris yang artinya pemandangan


5. Kesalahan : Negara termuda dunia ini masih kental dengan kekayaan alam
Perbaikan : Negara termuda dunia masih memiliki kekayaan alam yang berlimpah
Analisis : Kata kental disini bermakna memiliki kekayaan yang berlimpah

6. Kesalahan : dua orang pencukur domba ’ketiban rezeki’ emas di tepi Sungai Shotover.
Perbaikan : dua orang pencukur domba itu menemukan emas di tepi Sungai Shotover
Analisis : Kata “ketiban rejeki” tidak baku, masih dapat digantikan dengan kata menemukan

7. Kesalahan : Kota wisata Queenstown adalah salah satu dari lebih 150 lokasi tempat sutradara Peter Jackson melakukan syuting film Hollywood-nya.

Perbaikan : Kota wisata Queenstown adalah salah satu dari lebih 150 lokasi tempat sutradara Peter Jackson melakukan pengambilan gambar pada film Hollywood-nya.

Analisis : Kata syuting merupakan serapan dari bahasa inggris

Senin, 10 Oktober 2011

ALAT DISPLAY PADA KOMPUTER

Monitor komputer adalah salah satu jenis soft-copy device, karena keluarannya adalah berupa sinyal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda. Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat ini sudah sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar cembung, sampai dengan bentuk yang tipis dengan layar datar (flat).

monitor Tabung sinar kathoda


Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.


Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dinamakan tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanasi oleh elemen pemanas (heater) didalam sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara terarah, diarahkan menjadi pancaran elektron, dan pancaran elektron ini difokuskan dengan alat "defleksi yoke" oleh medan magnetik untuk diarahkan kearah posisi Horisontal dan Vertikal untuk men"scan" permukaan di ujung pandang (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisiatau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk keperluan layar CRT ini supaya fosfor berpendar atau bercahaya diperlukan tegangan tinggi yaitu sekitar 25 Kilo Volt sampai 27 Kilo Volt dibangkitkan oleh alat yang bernama Flayback.
Sebelum elektron ini menyentuh fosfor, dilayar tabung kaca elektron-elektron itu menembus pelat yang sangat tipis yang berlobang-lobang disebut skrin yang hampir sama luasnya dengan lebar layar tabung untuk memfokuskan tiga bintik warna RGB ( Red, Green, Blue ) untuk tabung layar warna. Pelat logam ini sangat tipis dan peka terhadap mangnit, jika magnit kuat akan merubah bentuk pelat ini sehingga tidak rata dan terjadilah warna yang semburat dan acak kerena tembakan elektron tidak terfokus pada ketiga titik bintik-bintik RGB, dan kejadian ini disebut degausing.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.

monitor LCD

Penampil kristal cair (Inggris: liquid crystal display; LCD) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer meja maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.
Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warnaditeruskan sedangkan warna lainnya tersaring.


monitor plasma


Tampilan plasma adalah sebuah tampilan layar datar emisif di mana cahaya dihasilkan oleh phosphor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datargelas. Gas yang dilepas muatannya tidak mengandung merkuri (berlawanan dengan AMLCD); sebuah campuran gas mulia (neon dan xenon) digunakan. Campuran gas ini sulit bereaksi dan sama sekali tidak berbahaya.

Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Bitzer dan H. Gene Slottow pada 1964 untuk Sistem Komputer PLATO. Panel monochrome orisinal (biasanya oranyeatau hijau) menikmati penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an karena tampilan ini kuat dan tidak membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun diikuti oleh kurangnya penjualan yang dikarenakan perkembangan semikonduktor memori membuat tampilan CRT sangat murah pada akhir 1970-an. Dimulai dari dissertasi PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada 1975 yang berhasil membuat tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai tujuan tersebut pada 1995. Sekarang ini sangat terangnya dan sudut pandang lebar dari panel berwarna plamsa telah menyebabkan tampilan ini kembali mendapatkan kepopulerannya.


monitor OLED

Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm.

OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti akibat adanya medan listrikyang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas, fleksibel, murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan.
Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu warna menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki prospek untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar datar berdasarkan kristal cair.

Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar kertas.

Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan lapisan tipis yang terdiri dari molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya dimana keduanya disusun bertumpuk. Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif sederhana yaitu pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda dimendapkan menggunakan teknikpenguapan (evaporation). Lapisan elektroda dibuat dari bahan logam transparan atau semi-transparan seperti Indium Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Sifat transparan memungkinkan cahaya yang terpancar dari struktur piranti keluar secara optimal.

Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi kerja katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang (hole) di pita valensi. Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.

Kelebihan
Kehadiran teknologi OLED dengan proses pembuatannya yang unik menggeser posisi teknologi LCD.
 Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.
 Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.
 Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED sebagai teknologi ramah lingkungan.
 Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas substrat yang sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot (inkjet printer).
 Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD menggunakan teknologi cahaya belakang (backlight) sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.
 OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
 OLED dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih lebar.

Kekurangan
Teknologi OLED di Indonesia pada umumnya masih terbatasi oleh beberapa faktor sehingga harus dikembangkan lebih lanjut.
 Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar 14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam. Pada tahun 2007, masa bertahan OLED dikembangkan menjadi 198.000 jam.
 Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahan kandungan organik di dalam OLED dapat rusak jika terkena air.
 Pengembangan proses segel (improved sealing process) dalam praktik pembuatan OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.
 Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang.
 Harga produk yang cenderung mahal sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.

Sumber : http://id.wikipedia.org

Senin, 26 September 2011

Sejarah Singkat Komputer

Komputer berasal dari bahasa Inggris to compute yang berarti menghitung. Dapat dikatakan bahwa komputer adalah alat yang digunakan untuk mengelola data, sesuai dengan instruksi yang diberikan. Dewasa ini, komputer digunakan tidak hanya untuk mengelola data yang berhubungan dengan aritmatika tetapi juga digunakan untuk kepentingan yang sama sekali tidak berhubungan dengan perhitungan. Secara luas komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat mengelola data mentah sehingga dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat

Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik.
Adalah seorang insinyur Havard yang bekerja di IBM berhasil membuat sebuah kalkulator elektronik dengan ukuran setengah lapangan bola. Kalkulator ini hanya dapat mengeksekusi perintah-perintah dasar matematika dan kecepatannya lambat karena dalam sekali bekerja membutuhkan waktu hingga 3 – 5 detik. Perkembangan komputer lain adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.
Dari generasi ke generasi komputer terus mengalami perkembangan baik itu dari segi ukuran, kecepatan, kapasitas dan tentunya kwalitas. Sampai saat ini, komputer telah mengalami lima tahapan perkembangan generasi, yaitu :
1.Generasi Pertama, dimana komputer masih terdiri dari tube vakum dan silinder magnetic yang menyebabkan ukuran komputer pada masa itu sangat besar.
2.Generasi Kedua, tube vakum yang sebelumnya digunakan digantikan oleh transistor.
3.Generasi Ketiga, ukuran komputer berubah (dari ukuran besar hingga ukuran kecil) yang disebabkan karena komponen-komponen penyusun dipadatkan dalam satu chip atau yang biasa juga disebut IC (Integrated Circiut).
4.Generasi Keempat, komputer yang awalnya hanya digunakan pada perusahaan besar mulai disebar luaskan penggunaannya pada masyarakat luas.
5.Generasi Kelima, komputer pada generasi ini sangat sulit didefinisikan sebab masih sangat muda.

Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan mathematics biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telephone yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.

Penjelasan :
1.Wacana diatas masih menggunakan kata – kata serapan dari bahasa asing seperti : komputer (computer), kalkulator(calculator), mekanik(mechanical), matematika(mathematics), kode(code)
2.Kata mengeksekusi masih dapat diganti dengan kata menjalankan

Minggu, 17 April 2011

Dampak Pendapatan Nasional Luar Negeri

Pemulihan perekonomian Indonesia merupakan salah satu dari masalah serius yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini untuk mempersempit jarak dari ketertinggalan pada bidang ekonomi dan kesejehteraan masyarakat dari Negara-negara maju. Terkadang dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam negeri guna kesejahteraan masyarakatnya, pemerintah menghadapi kendala yaitu salah satunya adalah kekurangan modal, sehingga untuk menutupi kendala tersebut pemerintah mendatangkan modal dari luar negeri atau biasa disebut dengan hutang luar negeri

Kegagalan Indonesia di masa lalu dalam mengelola hutang telah menyebabkan sebagian masyarakat alergi terhadap hutang luar negeri dan menganggapnya sebagai beban yang harus dibayar mahal. Besarnya utang luar negeri saat ini telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat luas. Adanya hutang yang sangat besar tersebut merupakan suatu ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan kemandirian bangsa Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.

Sebenarnya kebijakan ini memiliki dampak positive dan negativenya. Dampak positivenya adalah meningkatkan kerja sama dengan negara lain, tumbuhnya rasa persaudaraan dengan negara lain sehingga memiliki hubungan yang baik dengan negara lain, meningkatnya derajat negara dimata negara lain.

Dampak negativenya adalah masuknya kebudayaan asing secara bebas di negara kita sehingga kebudayaan negara sedniri mulai tergeser, kerja sama dengan negara lain membuat jarak temu untuk melakukan transaksi jarang sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan.

Oleh karena itu, pemerintah sangat berperan dalam pengadaan kerja sama dengan pihak luar baik itu dalam bidang ekonomi, social, politik,pendidikan, pertahanan dan keamanan maupun bidang lainnya guna meningkatkan stabilitas Negara, pendapatan nasional dan kesejahteraan masyarakatnya.

Dampak Pendapatan Nasional Dalam Negeri

Pendapatan Nasional bisa dijadikan sebagai acuan atau patokan terhadap kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara , bisa dipastikan bahwa masyarakatnya semakin makmur dan daya beli masyrakatnya juga tinggi. selain itu , dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.

Pengertian Pendapatan nasional itu sendiri adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai berikut :
a. Nilai berbagai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional
c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut.

Dampak positive dari pendapatan nasional untuk dalam negeri adalah mendorong perekonomian lebih baik, meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

Sedangkan dampak negativenya adalah keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian menurun. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Dampak Kenaikan Harga bagi Produsen

Kenaikan harga merupakan suatu masalah serius yang terjadi di dalam dunia perekonomian karena memiliki dampak atau pengaruh terhadap berbagai tingkatan dalam masyarakat dan salah satu pihak yang terlibat dalam dampak kenaika harga ini adalah pihak produsen.

Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi atau pihak-pihak penghasil komoditas ekonomi. Produsen merupakan salah satu pihak yang mendapat kesulitan atau kerugian jika terjadi kenaikan harga.

Bagi perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi tentunya akan memiliki hambatan jika terjadi kenaikan harga pada bahan baku. Dengan melonjaknya harga bahan baku akan membuat pihak produsen harus berfikir ulang tentang perhitungan biaya produksi dan laba yang akan didapat. Dengan semakin melonjaknya harga bahan baku tentu akan menaikkan biaya produksi dan produsen harus mengambil langkah untuk menekan biaya produksi tersebut. dengan cara memperkecil ukuran barang yang diproduksinya. Seperti produsen kue yang memperkecil ukuran kue yang dijualnya sehingga tak perlu menaikkan harga jual kue tersebut dan dapat mempertahankan konsumen nya. Sekalipun mendapat protes dari konsumen cara ini tetap menjadi pilihan jitu bagi para produsen untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku produksi.

Tetapi tidak semua produsen dapat menggunakan cara tesebut, ambil contoh seorang produsen pakaian, mustahil baginya untuk memperkecil ukuran baju atau hanya menjual pakaian yang berukuran kecil saja. Sama halnya dengan produsen mebel , tak mungkin juga baginya memproduksi mebel,misal memperkecil ukuran kursi yang diproduksinya. Produsen-produsen barang semacam ini kebanyakan memilih untuk menggunakan bahan baku dengan kualitas “nomor dua” dimana biasanya bahan baku seperti ini memiliki harga yang lebih rendah. Sehingga para konsumen yang tidak mungkin membeli dengan harga mahal mau tidak mau akan membeli barang produksinya sekalipun barang tersebut berkualitas rendah.

Masalah tersulit justru dialami para produsen penghasil komoditas ekonomi langsung, seperti produsen cabai. Belakangan harga cabai yang tinggi menjadi buah bibir dikalangan masyarakat yang merupakan konsumen utama. Produsen tidak mungkin memperkecil ukuran cabai ataupun menghasilkan cabai kualitas kedua, karena yang dihadapkan pada mereka sering kali bukan hanya menganai bahan baku pendukung produksi seperti pupuk dll, tapi juga berhadapan langsung dengan cuaca buruk. curah hujan yang tak menentu membuat barang-barang ekonomi yang dihasilkan dari sector pertanian dan perkebunan mengalami kerusakan besar-besaran yang menyebabkan langka nya barang-barang tersebut. Beberapa produsen seolah dipaksa untuk menaikkan harga dari barang-barang tersebut.

Dampak Kenaikan Harga bagi Pemerintah

Ketika terjadi kenaikan harga, biasanya yang langsung akan terpikirkan oleh produsen maupun konsumen adalah kebijakan pemerintah . Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah memiliki bagian dan peran yang cukup besar serta penting dalam menentukan kebijakan dalam kenaikan harga yang terjadi. Ada masyarakat yang menerima kebijakan kenaikan harga yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi ada pula yang menggelar berbagai aksi protes sebagai upaya dalam menolak kebijakan tersebut.

Kebijakan untuk menaikan harga sebenarnya merupakan suatu akibat dari melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap nilai mata uang dollar amerika. Dan pemerintah dalam hal ini berusaha mencegah semakin melemahnya nilai tukar mata uang rupiah dengan cara menaikkan harga supaya inflasi dapat ditekan.

Sebagai contoh adalah kebijakan kenaikan harga BBM .pemerintah memlikiki beberapa opsi dalam menanggulangi kenaikan harga BBM yaitu ketika pemerintah menunda untuk menaikkan harga BBM maka nilai subsidi yang disalurkan untuk biaya pengadaan BBM akan melonjak seiring dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar AS. Ketika pemerintah mengambil kebijakan untuk membatasi penggunaan BBM, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini akan mendapat aksi protes dari masyarakat karena BBM merupakan barang yang menjadi kebutuhan yang wajib bagi masyarakat ibukota .

Tetapi ketika pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM, kebijakan ini juga menemui hambatan karena untuk masyarakata menengah kebawah kenaikan harga BBM akan terasa memberatkan karena akan menambah pengeluaran dan akan mengurangi uang yang akan digunakan demi membeli keperluan pokok. Sehingga masyarakat akan menggelar aksi demo untuk meminta pemerintah menurunkan harga BBM.

Dari kasus tersebut terlihat jelas dampak kebijakan menaikan harga yang diambil pemerintah tidak lepas dari pro dan kontra. Pro dan kontra yang muncul tersebut membuat pemerintah akan sangat berhati-hati dalam hal ini, karena terkadang ketidakpuasan masyarakat yang terus menerus akan membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, lebih jauh lagi tidak jarang masyarakat meminta agar presiden turun dari jabatannya. Jadi pemerintah harus bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan dalam pembuatan kebijakan kenaikan harga

Dampak Kenaikan Harga bagi Konsumen

Konsumen merupakan pembeli atau pemakai dari berbagai produk yang ada dipasaran. Jadi bisa dibilang kalau konsumen merupakan ujung tombak dalam kegiatan perdagangan . ada kriteria tertentu yang dimiliki oleh konsumen untuk mendapatkan kepuasan dalam pembelian suatu barang ataupun jasa. kriteria yang yang umum dan paling erat kaitannya tentunya seputar kualitas dan harga barang yang diinginkannya.
Ketika terjadi fenomena kenaikan harga , pihak yang memiliki gaya hidup mewah biasanya tidak akan memperhitungkan harga untuk bisa mendapatkan kepuasan, asalkan barang yang dianggap bagus dan bernilai ia akn membelinya sekalipun dengan harga yang tinggi.

Tetapi untuk konsumen tingkat menengah ke bawah tentu akan memikirkan secara matang untuk membeli barang kebutuhan meskipun harus memiih mengkonsumsi barang dengan harga rendah sekalipun barang kebutuhan tersebut memiliki “kualitas dua”. Adapun cara lainnya adalah dengan menggunakan atau membeli barang imitasi. Banyak sekali konsumen yang beralih kepada barang imitasi karena harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dari barang aslinya .

Kebiasaan konsumen membeli barang imitasi mungkin belum akan terasa dampaknya secara langsung jika masih diaplikasikan kepada barang-barang pelangkap atau aksesories, seperti sepatu,pakaian dan sejenisnya. Namun masalah ini menjadi besar ketika konsumsi tersebut mulai merambah bahan pangan. Tak bisa dipungkiri lakunya barang tiruan menggugah para produsen untuk menekan harga produksi dengan membuat barang tiruan, gilanya yang ditirukan adalah barang yang dikonsumsi langsung oleh manusia seperti makanan.

Jika konsumen tersebut termasuk kedalam kategori miskin dan sudah tidak mampu membeli barang karena kenaikan harga, jalan terakhir yang bisa ditempuh adalah mengonsumsi apapun yang dapat dikonsumsi, di desa-desa dan perkampungan banyak keluarga yang mengonsumsi nasi aking atau bisa disebut nasi basi, nasi ini hanya dikeringkan lalu dimasak kembali, nasi seperti ini jelas tidak baik utuk gizi si konsumen tersebut,namun apa daya ketika ia tidak mampu membeli kebutuhan pokok yang harganya telah melambung.

Minggu, 03 April 2011

Tugas 5 Teori Organisasi Umum 2

1. Pengertian uang.
2. Jenis-jenis uang.
3. Pengertian dan jenis Bank.
4. Macam-macam kebijakan moneter.
5. Arsitektur Perbankan Indonesia.

 

Jawab :

1.Pengertian Uang 

Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi.


2. Jenis - Jenis Uang

a. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian.
Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.


b. Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya.
Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.


c. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.




3. Pengertian dan Jenis - Jenis Bank



Pengertian Bank :
Menurut pasal 1 Undang - Undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan, Bank adalah Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sedangkan berdasarkan pasal 1 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang – Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Bank didefinisikan sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Jenis-jenis Bank :
A. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya :
• Bank Sentral
Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
• Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).
• Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

B. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya:
Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.
• Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.
• Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
• Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

C. Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya :
• Bank Konvensional
Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.
Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
• Bank Syariah
Sekarang ini banyak berkembang bank syariah. Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.
Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

 
4. Macam-macam Kebijakan Moneter
 
a. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menjual surat-surat berharga pada saat inflasi dan membeli/ menarik surat-surat berhaga pada saat deflasi. Apabila pemerintah menghendaki menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah harus menjual obligasi di pasar bebas. Bank Indonesia dalam kebijakan pasar terbuka dengan menngeluarkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Pasar Uang.
b. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan suku bunga pada saat inflasi dan menurunkan pada saat deflasi, ditunjukkan untuk menaikkan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal diskontonya atau discount rate policy (tingkat bunga yang dikenakan pada bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah uang yang beredar cenderumg berkurang, begitu sebaliknya.
c. Kebijakan Cadangan kas (Cash Ratio Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi, atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yan mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Cara baru untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat yaitu dengan car amengubah-ubah minimum kas rasio. Bank sentral pada umumnya menentukan anka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. Bila pemerintah menurunkan minimum kas rasio, maka dengan uang tunai yang sama bank dapt menciptakan uang lebuih banyak dari jumlah sebelumnya.
d. Kebijakan Kredit Ketat
Yaitu kebijakan pemerintah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit, kredit boleh diberikan asal memenuhi syarat 5C, Character, Capability, collateral, capital, dan Condition of economy, tetapi pada saat deflasi syarat dapat dipelonggar. Bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal memberikan kredit kepada nasabah melalui berbagai macam peraturan kredit.
e. Kebijakan Dorongan Moral (Moral Suasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
f. Kebijakan Sanering
Yaitu kebijakan memotong nilainominal pada saat inflasi, misalnya Rp 1.000,00 menjadi Rp 1,00.
g. Kebijakan Devaluasi
Yaitu menurunkan nilai mata uang asing, dengan tujuan mendorong ekspor dan menghambat impor.
h. Kebijakan revaluasi
Yaitu kebijakan menaikkan nilai mata uang sendiri terhadap nilai mata uang asing.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
- Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar.
- Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu).

 
5. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
Merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Tugas 4 Teori Organisasi Umum 2


1. Pengertian pasar.
2. Jenis-jenis pasar.
3. Metode perhitungan pendapatan Nasional.
4. Masalah perhitungan pendapatan Nasional.
5. APBN 2010.


Jawab :

1. Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi.
Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

 
2. Jenis-Jenis Pasar : 

• Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
- Pasar Nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
- Pasar Abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

• Jenis pasar menurut cara transaksinya.
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
- Pasar Tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
- Pasar Modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

• Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya.
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.

• Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi.
Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
- Pasar Lokal
- Pasar Daerah
- Pasar Nasional dan
- Pasar Internasional

• Jenis - jenis Pasar menurut jumlah penjual dan pembeli.
Menurut jumlah penjual dan pembelinya, pasar di bedakan menjadi:
- Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang terletak diantara dua bentuk pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
- Pasar Oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. contoh pasar produk elektronik.
- Pasar Monopoli adalah pasar yang terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, produsen menetapkan sendiri harga yang diinginkan atau bertindak sebagai penentu harga.
- Pasar Duopoli adalah pasar dimana barang dikuasai oleh dua perusahaan.
- Pasar Monopsoni adalah pasar yang hanya terdapat satu pembeli sedangkan penjualnya banyak, sehingga pembeli bisa menntukan harga.
- Pasar Oligopsoni adalah pasar yang terdapat beberapa pembeli. masing-masing pembeli memiliki peran yang cukup besar untuk mempengaruhi harga barang dan jasa.

 
3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

A. Metode Output (Output Approach) atau Metode Prduksi
Menurut metode ini PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara perhitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin).
NT = NO-NI
dimana :
NT = nilai tambah
NO = nilai output
NI = nilai input antara
Dari persamaan diatas sebenarnya dapat dikatakan bahwa proses produksi merupakan proses menciptakan atau meningkatkan nilai tambah.Aktivitas produksi yang baik adalah aktivitas yang menghasilkan NT>0. dengan demikian besarnya PDB adalah :
PDB = n jumlah i=1 NT
dimana :
i = sektor produksi ke 1,2,3....,n

B. Metode Pendapatan (Income Approach)
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara tingkat output dengan faktor-faktor produksi yang digunakan digambarkan dalam fungsi produksi sederhana dibawah ini.
Q = f(L,K,U,E)
dimana :
Q = output
L = tenaga kerja
K = barang modal
U = uang/finansial
E = kemampuan enterpreneur atau kewirausahaan
Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga.Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
PN = w + i + r + ......
dimana :
w = upah/gaji (wages/salary)
i = pendapatan bunga (interest)
r = pendapatan sewa (rent)
C. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian:
a. Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir,baik barang dan jasa yang habis pakai dalam tempo setahun atau kurang maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama.
b. Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir.Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah.
c. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (Invesment Expenditure)
PMTDB merupaka pengeluaran sektor dunia usaha.Pengeluaran ini dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan menciptakan/meningkatkan nilai tambah.Termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.
d. Ekspor Neto (Net Export)
Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor.Nilai PDB berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tsb :
PDB = C + G + I + (X-M)
dimana :
C = konsumsi rumah tangga
G = konsumsi/pengeluaran pemerintah
I = PMTDB
X = ekspor
M = impor

 
4. Masalah perhitungan pendapatan Nasional.

Salah satu indicator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu. Sebab, besarnya output nasional dapat menunjukan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.
- Yang pertama, besarnya output nasional merupakan gambaran awal seberapa efisien sumber daya ysng ada dalam perekonomian digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
- Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara.
- Yang ketiga, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang masalah structural yang dihadapi suatu perekonomian.

5. Anggara Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 (dalam triliun rupiah)
• Pendapatan Negara 992,4
> Pen. Perpajakan 743,3
> Pen. Bukan Pajak 247,2
> Hibah 1,9
• Belanja Negara 1.126,1
> Belanja Pem. Pusat 781,5
> Transfer Daerah 344,6
• Pembiayaan 133,7
> Dalam negeri 133,9
> Luar Negeri (0,2)