Minggu, 05 Desember 2010

Organisasi Informal


Dalam kehidupan bermasyarakat tetntunya keberadaan organisasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap manusia untuk mencapai tujuannya. Di dalam masyarakat secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. 

Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
  • Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Seperti yang kita ketahui organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya sebagi contoh : perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan sekolah-sekolah

Sedangkan organisasi informal dapat dikatakan sebagi sarana untuk melengkapi kebutuhan akan informasi yang tidak bisa dida[atkan di organisasi formal. Contoh organisasi informal adalah : pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama, arisan, kursus dan lain-lain.

Seperti organisasi lainnya , tentunya organisasi informal juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu antara lain :

Kelebihan Organisasi Informal :
  • Mendorong akuntabilitas yang lebih besar terhadap hasil akhir (output yang dihasilkan)
  • Memungkinkan terjadinya diversifikasi ketrampilan (cross functional skills)
  • Koordinasi antar fungsi didalam tiap posisi menjadi lebih mudah
 Kekurangan Organisasi Informal  :
  • Berpeluang menggunakan ketrampilan dan sumber daya secara tidak efisien
  • Menuntut adanya ‘multiple role’ pada para karyawan sehingga dapat menimbulkan work stress
  • Hanya terpaku pada satu produk tertentu (output)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar