Senin, 11 Juni 2012

Kesalahan dalam penalaran (Tugas 3)

Kesalahan Penalaran

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.

Salah nalar ada dua macam:
1. Salah nalar induktif, berupa
(1) kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
(2) kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
(3) kesalahan analogi.

2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena:
(1) kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
(2) kesalahan karena adanya term keempat;
(3) kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi;
(4) kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Jenis – jenis salah nalar

1.Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
•Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
•Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.

2.Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh :
•Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
•Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.

3.Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
•Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.

4.Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
•Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
•Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.

5.Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
•Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

6.Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
•Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.


Sumber : http://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar