Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Penalaran Induktif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut.
Generalisasi terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Loncatan induktif : fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh Generalisasi:
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2. Tanpa loncatan induktif : Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
2.Analogi
Sebuah penalaran yang melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan dakta yang ada
Tujuan dari Analogi adalah :
•Meramalkan kesamaan
•Menyingkapkan kekeliruan
•Menyusun sebuah klasifikasi.
Contoh analogi:
Ayu adalah anggota dari kelas 3ka21.
Ayu mendapat IPK yang tinggi
Ami adalah anggota dari kelas 3ka21
Oleh sebab itu, Ami juga mendapat IPK yang tinggi
3.Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan kausal dapat terjadi dalam tiga pola:
•Sebab ke akibat : mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang sudah diketahui, kemudian bergerak maju menuju pada kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.
•Akibat ke sebab : suatu proses berpikir yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian bergerak menuju ke sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tersebut.
•Akibat ke akibat : suatu proses penalaran yang bertolak dari suatu akibat menuju akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu.
METODE DEDUKTIF
Metode Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Macam-macam silogisme;
•Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.
Contoh :
Semua makhluk hidup akan mati
Semua manusia adalah makhluk hidup
Jadi, semua manusia akan mati.
•Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.
Contoh :
Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor : Hujan tidak turun
Konklusi : Sebab itu panen akan gagal.
•Silogisme Alternatif : pemecahan masalah/pengambilan kesimpulan/keputusan akhir.
Contoh :
Premis Mayor : Rudi berada di Bandung atau Jakarta
Premis Minor : Rudi berada di Bandung
Konklusi : Sebab itu, Rudi tidak berada di Jakarta.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://nurhanifah-hani.blogspot.com/2012/03/metode-penalaran-tugas-2-bhs-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar